ETIKA BISNIS DAN LINGKUNGAN
Pengertian Etika Bisnis
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Semua keterkaitan ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil (fairness), sesuai dengan hukum yang berlaku (legal) tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat. Etika bisnis mengatur tentang kebiasaan dan perilaku bisnis yang jujur dan berintegritas sedangkan lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-psikologis.
Velasques (2002), etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
Hill dan Jones (1998) menyatakan bahwa etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkaitdengan masalah moral yang kompleks. Lebih jauh ia mengatakan, “Most of us already have a good sense of what is right and what is wrong. We already know that is wrong to take action that put the lives other risk” ("Sebagian besar dari kita sudah memilikirasa yang baik dari apa yang benar dan apa yang salah. Kita sudah tahu bahwa salah satu untuk mengambil tindakan yang menempatkan risiko kehidupan yang lain.")
Etika bisnis berkaitan dengan lingkungan karena bisnis berada dilingkungan. Etika bisnis dipengaruhi oleh lingkungan dan lingkungan juga dipengaruhi oleh etika bisnis. Lingkungan disini dibagi menjadi Lingkungan intern dan ekstern. Lingkungan intern ini dimungkinkan untuk dikendalikan oleh para pelaku bisnis, sehingga dapat diarahkan sesuai dengan keinginan perusahaan sedangkan lingkungan ekstern yaitu lingkungan yang berada diluar kegiatan bisnis yang tidak mungkin dapat dikendalikan begitu saja oleh para pelaku bisnis sesuai dengan keinginan perusahaan. pelaku bisnislah yang harus mengikuti ”kemauan” lingkungan ekstern, agar kegiatan bisnis bisa ”selamat” dari pengaruh lingkungan tersebut.
Hubungan etika bisnis dan lingkungan intern merupakan bentuk pengendalian tindakan atau perilaku bisnis terhadap lingkungan disekitar bisnis. Lingkungan intern meliputi tenaga kerja, peralatan dan lain-lain. Lingkungan extern yang mempengaruhi etika dalam bisnis yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro, lingkungan mikro yaitu pemerintah, pesaing, publik, dan konsumen. Lingkungan makro yaitu demografi, sosial politik, dan sosial budaya.
Hubungan Bisnis dan Lingkungan
Bisnis merupakan kegiatan yang berhubungan dan berkepentingan dengan lingkungan, dengan kata lain bisnis merupakan kegiatan pengelolaan sumber-sumber ekonomi yang disediakan oleh lingkungan. Di samping itu bisnis tidak terlepas dengan adanya faktor-faktor lingkungan yang mendukung maupun yang menghambat atas tujuan yang ingin dicapai bisnis. Di lain pihak lingkungan bisnis merupakan seluruh karakter dan faktor yang dapat mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak terhadap bisnis. Sebaliknya bisnis dapat secara langsung maupun tidak dapat mempengaruhi atau menciptakan pengaruh terhadap lingkungannya. Oleh karena itu interaksi antara bisnis dan lingkungannya atau sebaliknya menjadi tema pencermatan yang cukup penting dan sangat urgen bagi kegiatan bisnis terhadap masyarakat. Sehingga eksistensi bisnis layak diterima atau memberikan pengaruh tertentu yang positif atau negatif terhadap lingkungannya. Secara umum lingkungan bisnis dapat kita kelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
Prinsip – Prinsip Etika Bisnis
Beberapa contoh prinsip – prinsip etika dari beberapa sumber:
1. Menurut Caux Round Table (Alois A. Nugroho,2001)
Merupakan suatu kombinasi yang dilandasi secara bersama oleh konsep etika Jepang kyosei yang sifatnya lebih menekankan kebersamaan dan konsep etika barat yang lebih menekankan pada penghormatan terhadap martabat/nilai-nilai individu.
Prinsip-prinsip etika bisnis menurut Caux Round Table adalah :
a. Tanggung jawab bisnis
Tujuan perusahaan menurut prinsip ini adalah menghasilkan barang dan jasa untuk menciptakan kemakmuran masyarakat secara luas (stakeholder), bukan hanya terbatas untuk kepentingan shareholder (pemegang saham).
b. Dampak ekonomis dan sosial dari bisnis
Kegiatan bisnis tidak semata mencari keuntungan ekonomis, tetapi juga mempunyai dimensi sosial, dan perlunya menegakkan keadilan dalam setiap praktik bisnis mereka. Kegiatan bisnis ke depan harus selalu didasarkan atas inovasi dan keadilan.
c. Perilaku bisnis
Pentingnya membangun sikap kebersamaan dan sikap saling percaya.
d. Sikap menghormati aturan
Perlunya mengembangkan perangkat hukum dan aturan yang berlaku secara multilateral dan diharapkan semua pihak dapat tunduk dan menghormati hukum/aturan multilateral tersebut.
e. Dukungan bagi perdagangan multilateral
Prinsip yang menganjurkan agar semua pihak mendukung perdagangan global dalam mewujudkan suatu kesatuan ekonomi dunia.
f. Sikap hormat bagi lingkungan alam
Meminta kesadaran semua pelaku bisnis akan pentingnya bersama-sama menjaga lingkungan bumi dan alam dari berbagai tindakan yang dapat memboroskan sumber daya alam atau mencemarkan dan merusak lingkungan hidup.
g. Menghindari operasi-operasi yang tidak etis
Mewajibkan semua pelaku bisnis untuk mencegah tindakan-tindakan tidak etis, seperti penyuapan, pencucian uang, korupsi, dan praktik-praktik tidak etis lainnya.
2. Prinsip etika bisnis menurut Sonny Keraf (1998)
Setidaknya ada lima prinsip etika bisnis yang dapat dijadikan titik tolak pedoman perilaku dalam menjalankan praktik bisnis, yaitu:
a. Prinsip otonomi
Prinsip otonomi menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan dan tanggung jawab.
b. Prinsip kejujuran
Prinsip kejujuran menanamkan sikap bahwa apa yang dipikirkan adalah yang dikatakan, dan apa yang dikatakan adalah apa yang dikerjakan. Prinsip ini juga menyiratkan kepatuhan dalam melaksanakan berbagai komitmen, kontrak dan perjanjian yang telah disepakati.
c. Prinsip keadilan
Prinsip keadilan menanamkan sikap untuk memperlakukan semua pihak secara adil, yaitu suatu sikap yang tidak membeda-bedakan dari berbagai aspek, baik dari aspek ekonomi, aspek hukum maupun aspek lainnya.
d. Prinsip saling menguntungkan
Prinsip yang menanamkan kesadaran bahwa dalam berbisnis perlu diterapkan prinsip win-win-solution, artinya dalam setiap keputusan dan tindakan bisnis harus diusahakan agar semua pihak merasa diuntungkan.
e. Prinsip integritas moral
Adalah prinsip untuk tidak merugikan orang lain dalam setiap keputusan dan tindakan bisnis yang diambil.
Video : ETIKA BISINIS DAN LINGKUNGAN
#bangganarotama
#narotamajaya
#thinksmart
#pebisnismudaindonesia
#wirausahanarotama
#narotamamendunia
#missmanagement
#sahabatayurai
Tugas Dosen
Nama : Fitria Wisnu Wardhani
NIM : 01218024
Dosen : Hj. I. G. A. Aju Nitya Dharmani, SST, SE, MM
Whatsapp : +6281357784547
Blog dosen : https://ayuraimanagement.blogspot.com/
Blog pribadi : https://mywisnuwardhani.blogspot.com/
Blog Universitas : https://narotama.ac.id/
Youtube Channel : Fitria Wisnu
Ig : @mywisnu_
Ig : @mywisnu_
Komentar
Posting Komentar